Jakarta, LIPUTAN9.ID — Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP Arsul Sani mengungkapkan semua pihak harus taat andai Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan pemilu berlangsung dalam sistem proporsional tertutup.
“Saya kira begini, kita semua kan sudah diajarkan bahwa kalau menurut sistem ketatanegaraan, itu putusan MK kan mengikat ya. Jadi mau tidak mau meskipun itu pahit dan kecut, mau tidak mau harus juga kita laksanakan,” kata Arsul usai Upacara Hari Lahir Pancasila di Jakarta, Kamis (1/6).
Sebelumnya, advokat Denny Indrayana mengklaim sudah tahu putusan perkara sistem proporsional pemilu. Menurutnya, sebagian besar hakim MK akan memutus sistem proporsional tertutup.
Sebanyak delapan partai politik di DPR telah menyatakan sikap menolak sistem tersebut. Dari delapan parpol, hanya PDI Perjuangan yang setuju sistem proporsional tertutup diterapkan lagi.
PPP sendiri menjadi bagian dari delapan partai yang menolak sistem itu. Sisanya, ada Partai Nasional Demokrat (NasDem), PKB, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Gerindra, PAN, dan PKS.
Arsul mengatakan, pihaknya memiliki keyakinan MK akan membuat keputusan dengan “perspektif kenegarawanan” bukan soal praktis.
“Kita punya keyakinan MK akan memutus ini dengan perspektif kenegarawanan yg jauh. Bukan soal praktis. Sistem pemilu itu kan praktis bisa saja kita kan sudah mengalaminya dari satu waktu ke waktu yang lain itu berubah atau ada variasinya,” kata Arsul.
Di sisi lain, Ketua MK Anwar Usman membantah putusan mengenai sistem proporsional tertutup untuk pemilu.
Anwar mengatakan belum ada putusan MK. Bahkan, para hakim MK pun belum menggelar rapat permusyawaratan.
“Ah itu saya bilang, apa yang bocor kalau belum putus?” kata Anwar setelah perayaan Hari Lahir Pancasila di Monas, Jakarta, Kamis (1/6).
Anwar menjelaskan perkara itu baru saja melewati proses penyampaian simpulan pada 31 Mei. Setelah itu, para hakim MK akan menggelar rapat permusyawaratan.
Melalui rapat itu, hakim akan membahas putusan. Hasil rapat itu akan dibacakan pada sidang putusan.
“Insyaallah putusan dalam waktu dekat. Mudah-mudahan bulan Juni,” ucapnya. (Red)