Yogyakarta, LIPUTAN 9
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, Mustasyar PBNU (2010-2021) KH Said Aqil Siroj, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menghadiri Haul Al Magfurlah KH. Muhammad Munawwir, Krapyak, Yogyakarta, Sabtu (23/12/23).
Dalam pantauan Liputan9.id, Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, menghadiri Haul Al Magfurlah KH. Muhammad Munawwir, Krapyak, Yogyakarta di sela kampanyenya di Jawa Tengah, Sabtu malam waktu setempat.
Terlihat sejumlah pengurus teras PBNU turut hadir dalam acara tersebut, di antaranya Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf dan Mantan Ketum PBNU Said Aqil.
Mereka bertiga duduk berderet di barisan paling depan dengan posisi Kiai Said Aqil dudk ditengah antara Cak Imin dan Gus Yahya.
Sesekali Cak Imin dan Said Aqil terlihat berbincang akrab, sedangkan Gus Yahya terlihat menjaga jarak. Tidak terlihat interaksi intens juga terjalin antara Cak Imin dan Gus Yahya meskipun mereka duduk berdekatan.
Hubungan antara Cak Imin dan Gus Yahya pasca Muktamar NU Lampung sampai saat ini masih terpantau memanas. Namun, hubungan keduanya semakin merenggang setelah Cak Imin memutuskan untuk menjadi wakil Anies Baswedan melaju dalam kontestasi Pilpres 2024.
Beberapa kali Gus Yahya memberikan statement tidak ingin terlibat dalam sikap politik PKB. Ia bahkan meminta PKB tidak membawa nama PBNU dalam setiap manuver politik Cak Imin. Sebab Gus Yahya berpendapat, tidak ada salah satu partai politik yang ada di Indonesia saat ini atas nama NU termasuk PKB.
Gus Yahya mengatakan PKB hanya dilahirkan oleh NU. Ia menyebut, pada saat itu warga NU meminta agar NU membentuk partai politik.
“Tidak ada partai atas nama NU, tidak ada,” kata Gus Yahya kepada wartawan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (07/08/23) lalu.
Akan tetapi hadirnya tiga tokoh NU dalam acara haul tersebut memeberikan warna tersendiri menjelang Pemilu 2024. Selain itu, Acara Haul tersebut mampu menyatukan ketiganya yang hampir tidak pernah ketemu dua tahun terakhir. Sementara Gus Yahya dan Kiai Said ketemu terakhir dalam haul di kediaman Gus Yahya Rembang. (ASR)