Madinah, LIPUTAN 9 NEWS
Gunung Rumat (Jabal ar-Rumat) atau Gunung ‘Ainain adalah sebuah bukit merah yang terletak di sebelah selatan Makam Syuhada Uhud, di samping Wadi Qanat, Madinah, Arab Saudi. Gunung ini disebut Gunung Rumat karena di situ Nabi menunjuk 50 orang pemanah (rumat) untuk bersiaga dalam Pertempuran Uhud, yang dikomandani oleh Abdullah bin Jabir. Nabi berkata: Lindungilah pasukan kuda, jangan sampai mereka menerobos ke kita, dan tetaplah di tempatmu, kalah atau menang, jangan sampai mereka masuk dari belakangmu.
Jabal Uhud familiar juga dengan Gunung Uhud atau sering disebut dengan Bukit Uhud. Letaknya sekitar 5 kilometer sebelah utara kota Madinah. Jabal Uhud merupakan gunung yang kelak ada di surga.
Bagi umat muslim yang melaksanakan ibadah umrah atau haji, biasanya akan menyempatkan diri untuk mengunjungi Jabal Uhud. Atau minimal melihat Jabal Uhud ketika melintas di Madinah. Gunung ini begitu istimewa dimana tempat para syuhada Allah dimakamkan.
Jabal Uhud adalah gunung batu berwarna kemerahan, ukurannya tidaklah begitu besar, tingginya sekitar 1.050 m dengan panjang 7 km. Jabal Uhud seperti sekelompok gunung yang tidak bersambungan dengan gunung-gunung yang lain. Karena itulah, penduduk Madinah menyebutnya Jabal Uhud, yang artinya “bukit menyendiri”.
Selain itu Jabal Uhud juga disebut Jabal Rimah (panah), karena tempat sahabat Nabi SAW bersiaga membawa panah di atas gunung untuk melindungi sahabat yang dibawah gunung dari serangan musuh.
Keistimewaan Jabal Uhud
Ada beberapa keistimewaan dari Jabal Uhud diantaraanya:
- Jabal Uhud merupakan salah satu gunung paling terkenal di saudi bahkan di dunia islam.
- Ada makam para syuhada perang Uhud, diantaranya Hamzah bin Abdul Muththalib (yg juga disebut Sayyidu Syuhada), Mush’ab bin Umair, dan lain sebagainya.
- Rasul SAW pernah mengunjungi makam syuhada Uhud dan mendoakan mereka.
- Jabal Uhud menjadi saksi pertempuran antara keimanan dan kekufuran.
- Rasul SAW pernah langsung berbicara dan memerintahkan agar tenang. Dimana suatu hari ketika Nabi SAW sedang berjalan bersama Abu Bakar, Umar dan Utsman tiba Jabal Uhud bergetar seperti hendak gempa, lalu Nabi SAW langsung berbicara dan memerintahkan agar Uhud diam dan tenang. Jabal Uhud pun seketika langsung tenang. Hal ini menunjukkan mukjizat Nabi SAW bisa berkomunikasi dengan gunung, benda padat.
- Rasul SAW menyebutkan bahwa Jabal Uhud mencintai kita dan kami juga mencintainya.
- Rasul SAW selalu bergembira ketika melihat Jabal Uhud selepas pulang dari bepergian jauh (pulang dari perang tabuk) dan sudah dekat dengan rumah untuk bertemu dengan keluarga.
- Ketika musim semi, Jabal Uhud akan nampak lebih indah karena akan ada cekungan yg berguna untuk menampung air dan tercium bau yang khas dan akan terjadi perubahan warna airnya sehingga sangat indah.
- Jabal Uhud akan berada di surga, sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda, “Bukit Uhud adalah salah satu dari bukit-bukit yang ada di surga.” (HR. Bukhari).
Kisah Perang Uhud
Perang Uhud terjadi pada tahun ke 3 hijriyah dan masih ada kaitan dengan Perang Badr, yang ketika itu orang kafir mengalami kekalahan. Sehinga marah besar dan ingin balas dendam dengan menyerang langsung Rasul SAW di kota Madinah yaitu di Uhud. Orang kafir ketika itu dipimpin Abu Sufyan.
Selain itu juga ada rasa dendam kaum kafirin karena jalur perdagangan sudah dikuasai kaum muslimin. Setelah mendengar rencana serangan ke Madinah, Rasul SAW menyiapkan 700 pasukan utk menghadapi mereka.
Pada awalnya pasukan Nabi SAW berjumlah 1000 orang, namun ada 300 orang berbalik karena dihasud oleh seorang Munafiq yang bernama Abdullah bin Salul. Sedangkan kaum musyrikin berjumlah tdk kurang 3000 orang.
Setelah itu, Rasul SAW menyiapkan 50 orang ahli memanah yg dipimpin Abdullah bin Jubair untuk naik ke atas gunung dan memerintahkan agar tidak turun ke bawah dan tetap bertahan di atas gunung walau apapun yang terjadi baik menang ataupun kalah. Pasukan yg lain berada di bawah gunung.
Dengan intruksi dan strategi Rasulallulah pada awalnya kaum muslimin menang dan kaum musyrikin kocar kacir kewalahan.
Namun, kemudian pasukan pemanah yg di atas gunung, tergoda oleh rampasan perang dan ghanimah yg ada di bawah gunung. Mereka tidak menghiraukan larangan Nabi SAW bahwa tidak boleh turun dalam kondisi apapun, lalu mereka turun dari gunung kecuali komandannya Abdullah bin Jabir dan 6 orang lainnya.
Melihat situasi itu Khalid bin Walid yang saat itu sebagai komandan Quraisy memanfaatkan keadaan membawa pasukan berbelok dari arah belakang pasukan Islam. Imbas dari taktik tersebut akhirnya kamu muslimin mengalami kekalahan yang tidak sedikit. 70 orang syuhada gugur, diantaranya paman Nabi, Hamzah bin Abdul Muthtahlib yang digelari sayyidu syuhada.
Dalam kondisi ini tidak terkeculi Rasul SAW pun mengalami luka luka. Akhirnya, Rasul memerintahkan menarik pasukannya ke Kota Madinah dan menguburkan para syuhada di tempat mereka gugur.
Kenapa ziarah ke Jabal Uhud penting? Karena, Rasul SAW sering mendatangi dan melakukan ziarah ke Jabal Uhud. Dan para Sahabat Nabi SAW hingga sekarang kaum muslimin berziarah ke pemakaman syuhada Uhud.
Assalamulaikum ya Syuhada Uhud, tutup Kiai Moch Bukhori Muslim dalam catatan perjalanan hajinya. (HAZAT)