Dalam sebuah hadits dinyatakan:
كم من صائم ليس له من صيامه إلا الجوع و العطش
Berapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak ada pahala sedikit pun dari puasanya, kecuali yang ia dapetin hanya lapar dan haus saja.
Kalau kita perhatikan sejenak hadits tersebut kita menjadi paham, ternyata puasa bukan hanya menahan lapar dan haus saja tapi terdapat kriteria puasa yang berkualitas tidak seperti pada umumnya. Maka atas dasar hadist tersebut, puasa itu tidak menjadi sempurna kecuali orang yang berpuasa sudah menjalankan 6 perkara ini dalam puasanya.
1. Menundukkan Mata, dan tidak membiarkan mata melihat kepada hal-hal yang diharamkan dan hal-hal yang dapat melalaikan ia untuk mengingat Allah SWT, dalam sebuah hadist dikatakan
النظرة سهم من سهام إبليس فمن تركها خوفا من الله تعالى أبدله الله تعالى إيمانا يجد حلاوته في قلبه.
Pandangan layaknya seperti salah satu dari anak panahnya iblis, siapa yang dapat mengendalikannya maka Allah akan berikan kepadanya kelezatan Iman didalam hatinya.
2. Menjaga lisan dari membicarakan hal-hal yang tidak penting, bohong, ghibah, mengadu domba, bicara kotor, berdebat dan membuat permusuhan, sepatutnya orang yang berpuasa lebih banyak diam dan banyak berdzikir serta membaca Al Qur’an, inilah yang disebut puasa lisan.
Al Imam Sufyan As Tsauri berkata:
الغيبة تفسد الصوم
Ghibah (ngomongin orang) dapat merusak puasa,
Maka jagalah lisan kita dari hal-hal tersebut karena puasa itu adalah amanah yang Allah berikan kepada hambaNya maka sepatutnya kita menjaga dan menjalankan amanah yang Allah berikan kepada kita sebagaimana Rasul SAW bersabda:
إن الصوم أمانة فليحفظ أحدكم أمانته.
Sesungguhnya puasa itu adalah amanah, maka jagalah amanah tersebut.
3. Menjaga kuping dari mendengarkan hal-hal yang tidak di haramkan, sesuatu yang haram di ucapkan maka haram pula untuk di perdengarkan, Allah SWT menyamakan orang yang mendengar berita bohong sama dengan orang yang makan harta haram sebagaimana dalam FirmanNya:
{ سَمَّـٰعُونَ لِلۡكَذِبِ أَكَّـٰلُونَ لِلسُّحۡتِۚ }
Mereka sangat suka mendengar berita bohong, banyak memakan (makanan) yang haram
[Surat Al-Ma’idah: 42]
Orang yang ghibah dan orang yang mendengar penghibahan dianggap sama-sama melakukan dosa.
4. Menjaga semua anggota tubuhnya dari perbuatan dosa.
5. Tidak memperbanyak makan ketika berbuka.
Tujuan puasa adalah orang yang berpuasa mampu mengendalikan syahwatnya dan melawan godaan musuh Allah (Iblis), namun bagaimana mampu mengendalikan dan melawan hal tersebut jika orang yang berpuasa ketika berbuka malah melepas syahwatnya dengan makan sebebas mungkin bahkan sampai kekenyangan, jika hal ini dilakukan lalu apa bedanya berpuasa dengan tidak berpuasa?
6. Ketika berbuka, kita merenung apakah puasa yang hari ini kita kerjakan diterima oleh Allah atau tidak?
Singkatnya 6 hal tersebut dijelaskan oleh Sayyidina Jabir Ra: jika kalian berpuasa, maka puasakanlah kuping mu, mata mu, mulut mu, dan jangan lah menyakiti tetangga. Tenanglah ketika berpuasa, dan janganlah kamu menyamakan hari-hari puasa mu, seperti hari-hari ketika kamu tidak berpuasa.
3 Ramadhan 1444H/25 Maret 2023
Oleh: Chotibul Umam, M. Sos