• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Sulaiman Djaya

Liberalisme dan Takfirisme, Dua Sisi dari Koin yang Sama

March 12, 2023
Masjid Ali-Iraq

Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ujian Keamanan

May 16, 2025
Foto: Masjid Kinbaluh

Khutbah Jumat: Menggapai Kebahagiaan dalam Kesulitan

May 16, 2025
Haji Lilur

Haji Lilur Owner BALAD dan SANTRI Grup, Bawa 8 Direksi Belajar Budidaya Teripang dan Penambangan Timah di China

May 15, 2025
Kiai Sulaiman

KH Sulaiman: Sekda Marullah Teladan Birokrasi Bersih, Tuduhan Tak Berdasar

May 15, 2025
Menag Usulkan Rerata Bipih Rp69 Juta per Jemaah Haji, Ini Alasannya!

Arruki Gugat KPK karena Dinilai Hentikan Kasus Korupsi Kuota Haji Mantan Menag Yaqut

May 15, 2025
KPK

KPK Panggil Kusnadi Mantan Ketua DPRD Jatim Terkait Korupsi Dana Hibah

May 14, 2025
Koperasi

Relawan Merah Hati Indonesia Inginkan Reshuffle Menteri Koperasi dengan Sosok yang Lebih Progresif

May 14, 2025
PNIB

PNIB: Stop Intoleransi, Kebebasan Beragama Dilindungi Undang-Undang

May 13, 2025
Cholil Nafis

Kiai Cholil Nafis Sebut Pemotongan Hewan Dam Boleh di Luar Tanah Haram, Ini Syaratnya!

May 12, 2025
Hewan Dam

Hasil Mudzakarah Perhajian, Penyembelihan hewan Dam di Luar Tanah Suci Boleh dan Sah

May 12, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Friday, May 16, 2025
  • Login
Liputan 9
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan 9
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Liberalisme dan Takfirisme, Dua Sisi dari Koin yang Sama

Oleh: Sulaiman Djaya

liputan9news by liputan9news
March 12, 2023
in Uncategorized
A A
0
Sulaiman Djaya

Sulaiman Djaya, Penyair dan Budayawan

502
SHARES
1.4k
VIEWS

Dalam realitas geopolitik, Amerika berusaha menciptakan kelompok-kelompok Islam yang sejalan dengan kepentingan mereka, atau dalam bahasa kerasnya, menjadi pelayan dan perpanjangan tangan kepentingan Amerika. Sementara di sisi lain, mereka juga menyokong gerakan TAKFIRISME Wahabisme dan fron-fron teror yang mengatasnamakan Islam dalam rangka memberikan citra buruk kepada Islam, yang dengan bahasa iklannya, mereka ingin menyebar citra negatif tentang Islam dengan mengatakan:

“Kalau ingin tahu Islam, lihatlah mereka (prilaku TAKFIRISME Wahabi dan fron-fron teror yang mengatasnamakan Islam)”. Padahal mereka sendiri yang menciptakan dengan bantuan klien dan mitranya, yaitu klan monarki Saud Saudi Arabia dan sekte TAKFIRISME Wahabinya, yang bahkan pernah diakui Mohammed bin Salman sendiri beberapa tahun lalu bahwa penyebaran dan pendanaan doktrin dan paham Takfiri Wahabi adalah permintaan Barat demi penciptaan front front teror yang akan mereka danai demi melindungi Israel dari ancaman Iran dan Suriah.

Di sisi lain, orang-orang liberal ketika menulis atau mewacanakan tentang Islam dan hal-hal yang berkaitan dengan Islam, biasanya lebih cenderung untuk mempromosikan khazanah dan ideologi liberalisme sekulerisme itu sendiri, dan Islam hanya sekedar dijadikan objek penderita.

BeritaTerkait:

Dari Diskusi Senja di Toko Krakatau Royal

Razia Warung hingga Kisah Khawarij

Argumentasi Eksistensi Tuhan

Era Brain Rot

Dengan kata lain, meski mereka menulis dan membicarakan Islam dan hal-hal yang berkaitan dengan Islam, intensi utama mereka adalah mewacanakan liberalisme sekulerisme itu sendiri –bukan mewacanakan Islam-nya. Dan karenanya, acapkali Islam dipaksa agar sesuai dengan liberalisme sekulerisme (utamanya agar sesuai dengan ideologi dan selera Amerika sebagai pengimpor utama diskursus dan ideologi liberalisme sekulerisme versi mereka).

Maka kemudian kita tak usah heran bila saat ini ada istilah Islam Made In America (setelah lebih dulu ada Islam Made In Hempher dan Lawrence of Arabia, yaitu TAKFIRISME Wahabi), yang kemudian melahirkan muslim dan intelektual yang ter-Amerika-nisasi, dan tentu saja menjadi para juru dakwah diskursus dan ideologi Amerika.

Jadi, letak kepentingan mereka bukan pada Islamnya, tetapi pada usaha untuk mewacanakan liberalisme sekulerisme itu sendiri –di mana Islam hanyalah pinjaman saja. Dan seperti sudah dikatakan, di tangan orang-orang liberal, Islam hanya sekedar objek penderita yang berusaha “ditaklukkan” agar sesuai dengan ideologi liberalisme dan selera Amerika.

Sikap kritis mereka dalam membaca praktik masyarakat muslim di Indonesia, sikap kritis mereka atas tradisi dan sejarah Islam, anehnya menjadi tumpul ketika mereka membaca Barat (Amerika) dan kadang tanpa sadar ikut juga tercemari Islamophobia dalam kadarnya yang lain.

Seakan yang terjadi adalah perpindahan dan pertukaran, sikap tidak kritis masyarakat muslim tertentu terhadap sejarah dan doktrin Islam yang tercemari sejarah, dipraktekkan oleh orang-orang liberal Indonesia ketika membaca Barat (Amerika).

Orang-orang liberal berusaha menciptakan suatu sikap dan tafsir Islam dan hal-hal tentang Islam yang sesuai dengan selera dan ideologi Amerika. Dan begitu pun sebaliknya, secara politik dan finansial, Amerika menyokong dan mendanai lembaga-lembaga liberal di Indonesia. Inilah salah satu varian lain dari apa yang kita sebut Islam Made In America, disamping kelompok-kelompok teror yang mengatasnamakan Islam yang juga diciptakan Amerika bersama-sama dengan mitra dan kliennya, yaitu klan Saud monarki Saudi Arabia dan Israel.

Meskipun demikian, kita bukanlah orang-orang yang mengkritik secara buta, sebab niat kita sekedar ingin berpendapat, dan kalau boleh menggunakan istilah yang agak keras, bahwa kita hanya sekedar ingin mengingatkan, bahwa jika kita membaca dan menggali Islam secara bangga, dengan tidak menjadikan Islam sebagai subordinasi selera dan ideologi Amerika, tentulah kita akan menemukan Islam otentik yang disediakan oleh Islam itu sendiri.

Hal itu tak lain karena kita tentu sadar, bahwa penyebaran ideologi Amerika dan diskursusnya, disebarkan dan dilembagakan atas dasar motif dan kepentingan “penguasaan” dan “penaklukkan”.

Ketika Amerika berusaha menciptakan Islam yang sesuai dengan selera dan ideologi mereka dengan menggunakan instrument diskursus dan finansial mereka melalui institusi-institusi yang mereka danai, pada saat itulah Amerika sedang berusaha “mendikte” dan “mengendalikan”.

Saat ini, sejumlah lembaga donor Amerika pun masih terus menyokong dan mendanai institusi-institusi liberal yang sesuai dengan selera dan pandangan ideologis mereka. Sementara klien dan mitranya, yaitu klan Saud monarki Saudi Arabia, gencar pula mendanai lembaga-lembaga Takfiri Wahabi (di mana orang-orangnya kemudian mudah dicetak menjadi kelompok-kelompok fron teror dan menjadi teroris).

Dengan upayanya tersebut, Amerika berusaha menciptakan kelompok-kelompok Islam yang sejalan dengan kepentingan mereka, atau dalam bahasa kerasnya, menjadi pelayan dan perpanjangan tangan kepentingan Amerika. Sementara di sisi lain, mereka juga menyokong gerakan TAKFIRISME Wahabisme dan fron-fron teror yang mengatasnamakan Islam dalam rangka memberikan citra buruk kepada Islam, yang dengan bahasa iklannya, mereka ingin menyebar citra negatif tentang Islam dengan mengatakan:

“Kalau ingin tahu Islam, lihatlah mereka (prilaku Wahabi dan fron-fron teror yang mengatasnamakan Islam)”. Padahal mereka sendiri yang menciptakan dengan bantuan klien dan mitranya, yaitu klan Saud monarki Saudi Arabia dan sekte Wahabinya.

Sulaiman Djaya, Pengurus Majelis Kebudayaan Banten

Tags: LiberalismeSulaiman DjayaTakfiri
Share201Tweet126SendShare
liputan9news

liputan9news

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

Sulaiman Djaya
Opini

Dari Diskusi Senja di Toko Krakatau Royal

by Sulaiman Djaya
April 28, 2025
0

Banten | LIPUTAN9NEWS “Banyak orang lebih nyaman dijadikan seperti ‘jongos’ atau babu –karena mereka mau bergerak dan bekerja kalau disuruh-suruh!...

Read more
Sulaiman Djaya

Razia Warung hingga Kisah Khawarij

March 5, 2025
Sulaiman Djaya

Argumentasi Eksistensi Tuhan

February 3, 2025
Sulaiman Djaya

Era Brain Rot

January 25, 2025
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2343
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

721
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

137
Masjid Ali-Iraq

Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ujian Keamanan

May 16, 2025
Foto: Masjid Kinbaluh

Khutbah Jumat: Menggapai Kebahagiaan dalam Kesulitan

May 16, 2025
Haji Lilur

Haji Lilur Owner BALAD dan SANTRI Grup, Bawa 8 Direksi Belajar Budidaya Teripang dan Penambangan Timah di China

May 15, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In