Pendahuluan
Ilmu Tauhid adalah Ilmu yang paling mulia, karena ilmu tauhid membahas pengetahuan yang paling mulia, yaitu ma’rifatullah (mengenal Allah) dan ma’rifaturrasul (mengenal Rasul).
Kaidah mengatakan:
شرف العلم بشرف المعلوم
“Keutamaan suatu ilmu tergantung pada keutamaan obyek yang dipelajari”
Allah ta’ala berfirman:
فَٱعۡلَمۡ أَنَّهُۥ لَاۤ إِلَـٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لِذَنۢبِكَ وَلِلۡمُؤۡمِنِینَ وَٱلۡمُؤۡمِنَـٰتِۗ
“Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan (yang patut disembah) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu.” [Surat Muhammad 19]
Didahulukannya perintah untuk memiliki pengetahuan tentang tauhid dalam ayat di atas dari perintah beristighfar menunjukkan bahwa ilmu tauhid lebih utama dari ilmu lainnya.
Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda:
وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُكُمْ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَأَخْشَاكُمْ لَهُ
“Demi Allah, aku adalah orang yang paling mengenal Allah azza wajalla dan yang paling takut kepada Allah.”
Al Imam Abul Hasan Al Asy’ari berkata:
أول ما يجب على العبد العلم بالله ورسوله ودينه
“Kewajiban pertama bagi seorang hamba adalah mengenal Allah, Rasul-Nya dan agama-Nya”
Selengkapnya, silahkan simak video untuk Ikuti pengajiannya dengan KLIK tautan berikut Ngaji Kitab Matan Jauharotut Tauhid 01.
والله اعلم
Oleh: Dr. KH. Asy’ari Masduki, S.HI, MA., Ketua Lebaga Dakwah PCNU Kediri