Bahrain, Liputan9.id – Pemimpin Gereja Katolik Vatikan Paus Fransiskus mengutarakan kegembiraannya bertemu Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM) Prof. Dr. Ahmad Al-Tayeb yang juga Syekh Al-Azhar. Paus merasa senang dapat bersama Syekh Al-Azhar memimpin sidang reguler MHM yang diselenggarakan di Masjid Istana Al-Sakhir, Manama, Bahrain, pada Jumat, 4 November 2022.
“Apa yang disampaikan pada sidang reguler MHM sangat menarik bagi saya. Gagasan yang disampaikan oleh Imam Akbar pada pertemuan itu bertujuan untuk menguatkan persatuan umat Islam dan menghormati perbedaan,” kata Paus Fransiskus pada pertemuannya dengan wartawan di atas pesawat terbang dalam perjalanan kembali ke Vatikan, Minggu (6/11/2022).
“Sambutan Syekh Al-Azhar juga mengandung ajakan persatuan dengan penganut Katolik dan agama-agama lain,” sambungnya.
Ia menambahkan bahwa banyak hal yang harus dilakukan semua pihak, terlepas apakah mereka penganut Katolik atau muslim.
Paus Fransiskus juga merasa takjub dengan diskusi yang berkembang pada sidang reguler MHM, terutama mengenai keharusan menjaga dan memelihara sesama makhluk Tuhan. “Itu merupakan sesuatu yang menjadi perhatian kita semua, baik muslim, penganut Katolik, maupun penganut agama-agama lain,” tegasnya.
Kepada awak media, Paus Fransiskus juga menyampaikan rasa gembiranya melihat Menteri Luar Negeri Vatikan Kardinal Parolin meninggalkan Bahrain menuju Mesir bersama Syekh Al-Azhar dalam satu pesawat. Menurutnya, itu sebuah pemandangan persaudaraan yang luar biasa. Paus menekankan perlunya dialog dan aksi bersama untuk mengesampingkan perbedaan.
“Saya mendengarkan dengan penuh perhatian tiga hal yang disampaikan oleh Syekh Al-Azhar. Bahkan saya sangat kagum dengan apa yang beliau sampaikan bahwa dalam ajaran Islam dialog dilakukan bukan untuk menghapus perbedaan, tetapi untuk mengerti dan memahami pihak lain untuk kemudian sama-sama berbuat,” tegas Paus Fransiskus.
“Kita semua bukan lawan dari yang lain,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Paus Fransiskus juga menekankan pentingnya memegang teguh jati diri untuk masuk ke dalam sebuah dialog yang serius, baik antarsesama umat Kristiani maupun antara penganut agama yang berbeda. Menurutnya, dialog dan diskusi yang terjadi di kalangan para ahli harus sejalan dengan praktik nyata yang dilakukan orang yang beriman, berteman, dan bersaudara.
Majelis Hukama Muslimin yang diketuai oleh Syekh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Al-Tayeb menyelenggarakan sidang reguler ke-16 di Bahrain pada 4 November 2022 dengan tema “Dialog Antaragama dan Tantangan Abad Keduapuluh Satu”. Sidang yang berlangsung di halaman Masjid Istana Al-Sakhir, Manama, itu dipimpin oleh Sekretaris Jenderal MHM Konselor Mohamad Abdelsalam.
Turut berbicara pada sidang reguler itu Uskup Agung dan Presiden Dewan Kepausan untuk dialog antaragama, Miguel Angel Ayuso, dan Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, ulama dan cendekiawan terkemuka Indonesia. (*)