Rasulullah Muhammad s.a.w. melantik Abu Musa al-Asy’ari mewakili senior sahabi, dan Muadz bin Jabal mewakili junior sahabi, sebagai gubernur di Yaman Bagian Barat dan Bagian Timur. Beliau menyampaikan tiga pesan yang sangat singkat. Pesan itu merupakan prinsip dasar dari manajemen kepemimpinan dan kerakyatan. (HR. Bukhari, 4341).
Pesan yang pertama adalah: يسرا ولا تعسرا permudahlah oleh kamu berdua dan jangan kamu persulit. Ini merupakan prinsip manajemen dalam Islam, bahwa segala undang-undang, peraturan, administrasi, birokrasi, regulasi, dan lain sebagainya adalah bertujuan untuk mempermudah dan bukan mempersulit umat manusia.
Dengan bimbingan seperti ini, maka rakyat akan mendapatkan berbagai kemudahan dan bimbingan yang sangat baik untuk mengantarkan etos kerja mereka menjadi suatu umat yang unggul. Mereka akan memiliki harga diri yang tinggi dan pantang untuk bergantung kepada orang lain atau bangsa lain.
Pesan yang kedua بشرا ولا تنفرا gembirakanlah mereka, rakyat dan orang-orang yang berada di bawah kepemimpinanmu, dan jangan sering ditakut-takuti. Hembuskanlah angin optimisme kepada mereka dan hilangkan jauh-jauh hembusan pesimisme yang akan mengantarkan mereka menjadi bangsa yang penakut. Sehingga, mereka tidak punya kemampuan untuk menatap masa depan yang lebih baik.
Optimisme dapat mengangkat kepribadian seseorang menjadi manusia yang berkualitas dan memiliki harapan bagi masa depannya yang sangat cemerlang. Sebaliknya, pesimisme akan menjerumuskan umat manusia pada kehinaan dan kebodohan.
Pesan yang ketiga اجتمعا ولا تختلفا bersepakatlah kamu berdua dan jangan bersilang sengketa. Para pemimpin seharusnya menentramkan rakyatnya, tidak membiarkan mereka terbelenggu dalam kesulitan. Perbedaan pandangan para pemimpin itu akan menyulitkan rakyatnya dan mengakibatkan mereka berputus asa. Apabila para pemimpin berselisih satu sama lain, dan hal itu disaksikan oleh rakyatnya, akan menimbulkan kekacauan dan kegelisahan.
Karena itu, jika ternyata di antara para pemimpin terdapat perbedaan, maka harus didiskusikan secara terbatas di kalangan mereka saja. Hindarkan perbedaan itu, agar tidak terungkap pada masyarakat umum. Dengan demikian, masyarakat umum akan merasa terlindungi serta mendapat bimbingan yang sangat baik dan bijak dari para pemimpinnya.
Tiga wasiat singkat ini merupakan pedoman manajemen dan bimbingan secara cerdas bagi masyarakat umum dalam berbagai lapisannya.
Dr.KH. Zakky Mubarok, MA., Dewan Pakar Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU) dan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)