Malang, Liputan9.id – Jumlah korban jiwa akibat kerusuhan usai laga BRI Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya kembali bertambah. Seperti dilansir rakyat merdeka, Minggu, (02/09).
Puluhan orang dilaporkan menambah daftar panjang suporter yang kehilangan nyawa usai adanya kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Tengah.
“Info update perkembangan, korban MD (meninggal dunia) 187-an orang,” ucap akun Instagram @arekmalang_id, Minggu, 2 Oktober 2022.
Selain itu, akun Instagram @quotes_aremania juga menyebutkan 187 orang meninggal dunia, dengan 18 orang korban tanpa identitas.
“Data terakhir dari nawak relawan komunitas peduli malang, jumlah korban meninggal 187 orang. Korban meninggal tidak bawa identitas 18 orang,” katanya.
https://twitter.com/Liputan9id/status/1576828629450833922?s=20&t=dhFkBdglTadL9ggtmksrYg
Sebelumnya, pihak kepolisian telah mengonfirmasi 127 orang meninggal dunia dalam peristiwa ini, namun angka tersebut hingga kini masih bertambah.
Kemudian Komunitas Peduli Malang mengabarkan korban jiwa bertambah menjadi 137 orang meninggal dunia. Selanjutnya diperbaharui hingga 149 orang
Terakhir, mengabarkan 153 orang meninggal dunia.
Komunitas ini juga menjelaskan kejadian yang terjadi di Stadion Kanjuruhan itu.
“Stadion dalam kondisi padat berdesakan, sedangkan stadion Kanjuruhan itu ada tribun berdiri,” kata Komunitas Peduli Malang.
“Jadi karena ada tembakan gas air mata yang mengarah ke penonton membuat penonton berhamburan keluar dan berdesak-desakan hingga terjatuh dan terinjak yang membuat banyak korban berjatuhan,” lanjutnya.
Menurutnya, tembakan gas air mata ini membuat kondisi kerusuhan semaki runyam.
“Biasanya yang turun dalmas Polri dan TNI, ditambah unit K9 udah bisa pukul mundur supporter,” katanya.
“Kalau dihajar gas air mata di tribun, apalagi penuh orang, ya selesai,”lanjutnya.