Khutbah Pertama
الحمدُ لله الّذِى خَلَقَ المَوْتَ والحَياةَ لِيَبْلُوَ النّاسَ أيُّهُمْ أحْسَنُ عَمَلاً أشْهدُ أنْ لا إله إلّا اللهُ وحْدهُ لا شَريكَ له وأشهَدُ أنّ سيِّدَنا مُحمّدًا عبْدُه ورَسُلُه تَبَتَّلَ إلَيْهِ تَبْتِيْلاً اللهُمّ صَلِّ وسَلِّمْ وبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحمّدٍ وعلَى ألِه وصَحْبِه الّذِيْنَ صَبَرُوْا صَبْرًا جَمِيْلاً
أمّا بعدُ : فَيا أيُّها النّاسُ أُوصِيْكُم ونَفْسي بتَقوى الله حَقَّ تُقَاتِه ولاَ تَمُوْتُنَّ إلاّ وأنتُم مُسْلِمُون واعْلَمُوْا أنّ اللهَ تعالى يَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً إنَّ فِى ذَلِكَ لَأيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُوْنَ أُولَئِك على هُدًى مِنْ رَبِّهِم وأُلئِكَ هُمُ المُفلِحُوْن.
Kaum muslimin jamaah jum’at yang berbahagia
Di dalam al Qur’an surat Al-Mulk ayat 2 Allah berfirman:
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
Didalam tafsir Jalalen yang di tulis Jalauddin Al Mahalli dan Jalaluddin As Suyuti dikatakan (Yang menjadikan mati) di dunia (dan hidup) di akhirat, atau yang menjadikan mati dan hidup di dunia. Nuthfah pada asalnya sebagai barang mati, kemudian jadilah ia hidup; pengertian hidup ialah karena ia mempunyai perasaan. Pengertian mati adalah kebalikannya. Pengertian lafal al-khalqu berdasarkan makna yang kedua ini berarti memastikan (supaya Dia menguji kalian) atau mencoba kalian di dalam kehidupan ini (siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya) maksudnya yang paling taat kepada Allah. (Dan Dia Maha Perkasa) di dalam melakukan pembalasan terhadap orang yang durhaka kepada-Nya (lagi Maha Pengampun) kepada orang yang bertobat kepada-Nya.
Sedangkan di dalam tafsir al- Misbah karangan Prof Dr.Quraisy Shihab dikatakan Yang menciptakan mati dan hidup untuk suatu tujuan, yaitu menguji siapa di antara kalian yang paling benar perbuatannya dan paling tulus niatnya. Dia Mahaperkasa yang tidak ada sesuatu pun dapat mengalahkan-Nya, Maha Pengampun terhadap orang-orang yang teledor.
Kaum muslimin jamaah Jum’at yang berbahagia
Dari ayat dan tafsir diatas tergambar oleh kita bahwa kehidupan ini adalah merupakan ujian, layaknya sebuah ujian dimana mungkin diikuti 40 orang yang ujian itu nsendiri diikat oleh waktu misalanya 120 menit, kemudian dalam rentang waktu itu di berikan 60 soal, ketika menyelesaikan soal itu ada ringan, sedang bahkan berat, ketika waktu telah berakhir selesai atau tidak semua harus meninggalkan tempat ujian, selanjutnya panitia mulai bekerja untuk memeriksa hasil ujian, didalamnya ada yang mendapatkan njilai terbaik bahkan dapat ranking, ada yang dapat nilai biasa biasa saja walaupun tetap bisa lolos, sebahagian akan ada yang gagal karena nilainya tidak mencapai standar yang ditentukan.
Kaum mkuslimin jamaah Jum’at yang berbahagia
Dengan menyadari bahwa hidup ini adalah ujian, dimana Allah akan melihat siapa-siapa diantara kita yang lebih baik amalnya, maka idealnya setiap orang akan mengisi setiap waktu yang ada untuk berbuat baik, terus berkompetisi dalam kebaikan, sehingga tidak ada waktu yang ternbuang tanpa berbuat baik, disana ada sang penilai yaitu malaikat roqib dan atid, dua malaikat yang terus menerus mencatat aktifitas kiat, baik saat beramal sholeh maupu bermaksiat kepada Allah,swt. Isteri, anak, harta, jabatan semua adalah bagian dari ujian Allah, sejauh mana kita mampu memanfaatkan sesuai dengan ketentuan Allah, maka itu semua tentu tidak pernah lepas dari pengawasan Allah SWT.
Kaum musliomin jamaah Jum’ay yang berbahagia
Pada dasarnya semangat seseorang sangat tergantung pada orientasi, tujuan dan apa yang dia cita-citakan, jika seseorang orientasi hidupnya ingin melampiaskan nafsunya maka semua yang ia miliki hanya untuk itu, saat ia memiliki harta yang melimpah,jabatan yang tinggi, maka nilai-nilai kebaikan akan menjauh dengan sendirinya, maka pelampiasannya mengarah pada syahwat kepada perempuan, minuman keras, perjudian, menyenangi segala bentuk perbuatan syaitan, dan membenci hal-hal yang membawa kepada ridho Allah, kalaupun nampak pada zahirnya dia melakukan kebaikan sesungguhnya itu dilakukan karena niat buruk yang terselubung dibaliknya.
Kaum mjuslimin jamaah Jum’at yang berbahagia
Orang – orang yang beriman, yang hatinya hanya terpaut dengan Allah, maka orientasi hidupnya hanya diperuntukkan untuk meraih ridho Allah, sedikit bersabar untuk tidak mengambil kesenangan dunia yang hanya bersifat sementara, sehingga nilai-nilai kebaikan akan terus menyertai perjalanan hidupnya, tak ada kebencian dalam dirinya yang ada hanya kasih sayang, tak kekikiran yang ada hanya sifat dermawan, tak ada dendam yang ada hanya pemaaf, tak ada kemunafikan yang ada hanya kejujuran, tak ada kekasaran yang ada hanya kelemah lembutan, berusaha menjadin orang byang bermanfaat di semua waktu,tempat dan keadaan, karena dia yakin bahwa senikmat nikmat kehidupan dunia ini, tidak ada bandingannya dengan kenikmatan akhirat, dan semenderita-menderitanya kehidupan dunia ini, tidak sebanding dengan penderitaan akhirat, sehoingga dia tidak akan mengambil apapun jika itu berakibat buruk pada kehidupan akhirat.
Kaum muslimin jamaah Jum’at yang berbahagia
Al qur’an dengan semua kemuliaannya menceritakan bagaimana manusia diberikan catatan amalnya, dan bagaimana sikap manusia saat menerima catatan amal itu, hal ini di gambar oleh Allah sebagaimana firmanNya :
فَاَمَّا مَنۡ اُوۡتِىَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيۡنِهٖۙ
فَسَوۡفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَّسِيۡرًا
وَّيَنۡقَلِبُ اِلٰٓى اَهۡلِهٖ مَسۡرُوۡرًا
وَاَمَّا مَنۡ اُوۡتِىَ كِتٰبَهٗ وَرَآءَ ظَهۡرِهٖۙ
فَسَوۡفَ يَدۡعُوۡا ثُبُوۡرًا
وَّيَصۡلٰى سَعِيۡرًا ؕ
Maka adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya
maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah,
dan dia akan kembali kepada keluarganya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.
Dan adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah belakang,
maka dia akan berteriak, “Celakalah aku!”
Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).
Kaum muslimin Jamaah Jum’at yang berbahagia
Di akhir kutbah ini saya mengajak kepada diri saya sendiri dan kepada kita semua marilah kita jalani kehidupan ini dengan penuh kehati-hatian, isilah kehidupan ini dengan kebaikan, sampai saatnya kita akan dihentikan oleh Allah dan kembali keharibaanya sebagai hamba yang paling baik amal, dan semoga di akhirat kelak saat Allah memberikan catatan amal, kita menerimanya dengan tangan kanan, dihisab dengan perhitungan yang mudah, dan bersama dengan keluarga yang kita cintai di didalam syurgaNya. Aamiin ya Robbal alamiin.
بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Penyusun: KH. Rmli Abdullah, S.Ag, M.Pd.I (Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama Jambi)