Bung Karno lebih memilih Indonesia tidak lolos piala dunia 1958 daripada harus bertanding melawan Timnas Israel. Bertanding melawan Israel berarti mengakui keberadaan negara Israel yang menjajah Palestina.
Serupa dengan Indonesia, Timnas Mesir juga menolak bertanding dengan Israel. Mesir juga satu grup dengan Indonesia dan Israel dalam kualifikasi Piala Dunia 1958. Dan pada tahun yang samaTimnas Turki juga menolak bertanding melawan Timnas Israel.
Tahun 2018 silam, Timnas Argentina menolak pertandingan persahabatan dengan Israel karena solidaritas dengan Rakyat Palestina. Waktu itu Lionel Messi bahkan berkata: “Sebagai Duta Unicef, saya tidak bisa bermain melawan orang yang telah membunuh anak-anak Palestina yang tidak bersalah. Kami harus membatalkannya karena kami mengutamakan kemanusiaan”.
Pada tahun 2013, dalam sebuah pertandingan persahabatan antara Timnas Portugal dengan Timnas Israel, Ronaldo tidak bisa menolak federasi sepakbola negaranya, tetapi di lapangan dia menunjukkan ketidaksenangannya dengan pemain-pemain Israel. Bahkan dia menolak bertukar Jersey dengan pemain Israel.
The Egyptian King, Mohamed Salah sewaktu masih bermain di Klub Swiss, FC Basel pada tahun 2013 menolak bersalaman dengan para pemain Maccabi Haifa, dalam putaran Liga Champions. Pada dasarnya Salah sebenarnya menolak untuk bertanding, namun pihak manajemen klub memaksanya untuk tetap bermain.
Mesut Ozil menyumbangkan seluruh hadiah juara piala dunia 2014 di Brazil untuk anak-anak Palestina yang menjadi korban kekejaman tentara Israel. Dia menolak berjabat tangan dengan pejabat FIFA yang diketahui pro Israel. Dalam beberapa pertandingan Mesut Ozil juga kerap menunjukkan solidaritas kepada Palestina.
Pada tahun 2021, Paul Pogba yang membela MU mengibarkan bendera Palestina usai pertandingan melawan Fulham di Liga Inggris.
Fakta di atas hanyalah segelintir dari solidaritas timnas negara-negara di dunia dan pemain-pemain top dunia atas rakyat Palestina. Bahkan di Chili ada klub yang bernama CD Palestino yang semua pemainnya menggunakan kafiyeh khas Palestina untuk menunjukkan solidaritas kepada Rakyat Palestina yang dijajah Israel.
Standar ganda FIFA juga bikin kita kesal. FIFA mem-banned Rusia karena menyerang Ukraina, tapi kenapa FIFA diam saja terhadap Israel yang puluhan tahun membantai rakyat Palestina. Ini namanya munafik. Kalau ada yang bilang, itu bukan urusan kita, tapi urusan FIFA. Kalau Israel kita tolak, nanti kita akan disanksi oleh FIFA Ok kalau begitu. Tapi, mengikuti FIFA, berarti kita mendukung kemunafikan mereka. Kemunafikan berlawanan dengan Pancasila.
Inilah alasan kenapa kita harus menolak Timnas Israel. Ini bukan soal olahraga, juga bukan soal agama, tapi ini soal solidaritas dan kemanusiaan, seperti yang dikatakan Lionel Messi, “Kami tidak akan bertanding dengan orang-orang yang membunuh anak-anak Palestina yang tidak bersalah”.
Hingga hari ini desakan dari masyarakat Indonesia menolak kehadiran Timnas Israel semakin kencang. Bahkan 2 ormas besar Islam, MUI dan Muhamadiyah telah tegas menolak kehadiran Timnas Israel. Lalu, bagaimana dengan PBNU?
KHM. Imaduddin, Ketua Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU)