Jakarta, LIPUTAN9.ID – Menyikapi pemberitaan yang sedang viral terkait perseteruan Pesulap Merah dengan “Gus” Samsudin. Samsudin diduga melakukan penipuan dengan modus pengobatan.
Praktek pembodohan dan membohongi masyarakat ini terkuak setelah pesulap merah melalui konten youtubnya membongkar kebohongan praktek pengobantan Samsudin.
Samsudin merupakan pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Sedangkan Pesulap Merah merupakan YouTuber yang punya konten membongkar kebohongan dukun-dukun. Nama asli pria berpenampilan merah-merah itu adalah Marcel Radhival.
Tentu saja peristiwa di atas menimbulkan keresahan di masyarakat. Khususnya warga Blitar dan penduduk sekitar Padepokan Nur Dzat Sejati di Desa Rejowinangun.
Hal ini banyak menarik perhatian masyarakat luas termasuk Ketua Majelis Dakwah Islam Nusantara (MADINA) KH. Agus Salim HS, seorang ulama yang selalu menekankan kemurnian dalam amaliah ibadah kepada Allah. Katanya jangan sampai ternoda oleh bau-bau hikmah atau praktek perdukunan, termasuk ikhtiar dalam berobat.
“Hindari parktek perdukungan, dalam hal pengobatan NU itu punya JRA, Jam’iyyah Ruqyah Aswaja Annahdliyah”, tegas Kiai Agus pada wartawan liputan9.id, di kediamannya, Kamis (04/08)
JRA itu praktek dengan pengobatan menggunakan asmanya Allah, media pengobatan tradisional, seperti bekam, totok syaraf, terapi, ramuan obat dan lain sebagainya.
“Segala bentuk penyakit Allah sediakan obatnya, jadi berobatlah dengan cara yang diridhai Allah,” pungkas Kiai Agus, yang juga Pembina JRA tersebut. (ASR)